Jalan Rusak Parah, Harga Hasil Tani di Idanotae Anjlok

- Editor

Senin, 31 Maret 2025 - 13:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lesu, harga jual Kapulaga dan buah pinang di Kecamatan Idanotae belum juga naik setelah sempat di harga Rp250 ribu perkilogram. HEZISOKHI LAROSA/BALUSENIAS.COM

Lesu, harga jual Kapulaga dan buah pinang di Kecamatan Idanotae belum juga naik setelah sempat di harga Rp250 ribu perkilogram. HEZISOKHI LAROSA/BALUSENIAS.COM

IDANOTAE – BALUSENIAS.COM
Para petani di Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan harus tabah. Kondisi akses menuju 12 desa di kecamatan itu sangat parah. Imbasnya, pembeli komoditas pertanian pun enggan untuk menaikkan harga. Malahan ada waktunya harga beli hasil tani turun drastis alias anjlok.

Komoditas yang kini jadi primadona di Kecamatan Idanotae adalah kapulaga. Rempah yang memiliki nama latin Elettaria Cardamomum ini memiliki rasa gurih dan sedikit manis. Hal ini menjadikan kapulaga sering digunakan sebagai penguat rasa dan aroma pada masakan.

“Sekarang cuma Rp65 ribu sampai Rp75 ribu. Tapi kalau di pekan (pasar) biasanya sampai Rp80 ribu,” kata Yasoziduhu Tafonao, warga Desa Hilimbowo Idanotae saat berbincang pada Jumat, 28 Maret 2025.

Pria akrab disapa Ama Melda ini mengatakan, ia mulai menanam kapulaga pada tahun 2020 lalu. Karena tanaman ini harganya sangat menggiurkan kala itu. Dimulai dari warga Desa Umbu Idanotae, yang dalam sebulan bisa mendapat hingga Rp100 juta dari puluhan hektar kapulaga.

“Dulu tahun 2018 dan 2019 harganya sampai Rp250 ribu, kemudian turun dan pernah sampai Rp45 ribu. Jalan rusak juga jadi penyebab harga turun,” katanya.

Yasoziduhu Tafonao, warga Desa Hilimbowo Idanotae yang berharap jalan segera diperbaiki agar harga jual kapulaga dan hasil tani lainnya bisa naik. HEZISOKHI LAROSA/BALUSENIAS.COM

Ama Melda menambahkan, saat ini hasil panen tidak sebanyak tahun sebelumnya. Panen belakangan ini hanya dapat sekitar 15 kilogram kapulaga kering setiap bulannya. Kendalanya, curah hujan yang tinggi membuat para petani kesulitan menjemur kapulaga.

“Tadi ada yang beli maunya Rp62 ribu, saya tak mau. Ada lagi yang maunya Rp70 ribu, dia pura-pura bandingkan warna dan pencet-pencet, saya suruh pergi saja. Akhirnya ada yang mau beli Rp75 ribu, baru saya kasih,” ujarnya.

Selain kelapa dan pisang, salah satu komoditas yang dibeli dari petani di Hilimbowo Idanotae dan desa-desa lainnya, adalah buah pinang. Hasil tani dengan nama latin Areca Catechu ini memiliki banyak kegunaan di bidang kesehatan, pertanian dan industri.

Baca Juga:

Akses 12 Desa Rusak Parah, Kades Hilimbowo Tiap Tahun Usulkan di Musrenbangcam

“Pinang paling tinggi sekarang Rp10 ribu sekilo. Kalau di pekan jelas lebih tinggi harganya. Tapi kan jalan jelek begini, ya kami tunggu saja pembeli ke sini,” kata Ama Evi Tafonao.

Kepala Desa Hilimbowo Idanotae, Mardinus Tafonao, harga-harga komoditas pertanian turut ditentukan kondisi jalan yang rusak parah. Ia mengaku telah mengusulkan perbaikan jalan antar desa itu ke pemerintah kecamatan.

Bahkan, setiap diadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan atau Musrenbangcam, usulan yang sama ia sampaikan.

“Setiap tahun saya hanya mengusulkan satu program, ya perbaikan jalan antar desa ini. Tapi sampai sekarang kondisinya tetap sama,” ujarnya.

Jalan rusak tersebut tidak hanya akses menuju 12 desa di Kecamatan Idanotae. Namun, juga akses terdekat menuju wilayah Kecamatan Bawolato di Kabupaten Nias. Arah sebaliknya, menuju Kecamatan Gomo di Kabupaten Nias Selatan.

Dari Hilimbowo yang merupakan ibukota Kecamatan Idanotae, berjarak sekitar 6 kilometer menuju Kantor Camat Gomo. Sedangkan ke Kecamatan Bawolato, berjarak sekitar 15 kilometer. “Yang paling parah jalannya ya ke Gomo. Bisa bapak lihat dan rasakan sendiri kalau lewat ke Gomo,” katanya. (Hezisokhi Larosa)

Komentar

Berita Terkait

Dugaan Potongan 30% Tunjangan Khusus Guru Dilapor ke Jaksa, DPRD Nias Selatan Bentuk Pansus
Tanam Padi Serentak, Amizaro Waruwu Serahkan Bantuan Benih Padi dan Alat Mesin Pertanian
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolres Nias Selatan Patroli di Kawasan Wisata
Akses 12 Desa Rusak Parah, Kades Hilimbowo Tiap Tahun Usulkan di Musrenbangcam
Pakai Nama Palsu dan Nyamar Jadi Tukang Ojol, Mantan Bendahara PUPR Nias Selatan Ditangkap
Biasa 7 Jam, Teluk Dalam-Pulau Tello Sekarang Bisa 2 Jam
Hargai Jasa Pahlawan, Idanotae Gelar Upacara dan Beragam Lomba
Semarak HUT RI di Idanotae, 8 Tim Sepakbola Rebutan Piala Camat
Berita ini 215 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 20:03 WIB

Dugaan Potongan 30% Tunjangan Khusus Guru Dilapor ke Jaksa, DPRD Nias Selatan Bentuk Pansus

Rabu, 23 April 2025 - 15:52 WIB

Tanam Padi Serentak, Amizaro Waruwu Serahkan Bantuan Benih Padi dan Alat Mesin Pertanian

Kamis, 3 April 2025 - 17:37 WIB

Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolres Nias Selatan Patroli di Kawasan Wisata

Senin, 31 Maret 2025 - 13:48 WIB

Jalan Rusak Parah, Harga Hasil Tani di Idanotae Anjlok

Jumat, 28 Maret 2025 - 18:02 WIB

Akses 12 Desa Rusak Parah, Kades Hilimbowo Tiap Tahun Usulkan di Musrenbangcam

Berita Terbaru

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Bunuh Diri

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:18 WIB

Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani mengguyur perwakilan personel yang menerima kenaikan pangkat sebagai tradisi di tubuh Polri. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Polres Nias

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Rabu, 2 Jul 2025 - 14:54 WIB