Pacar Larang Besuk Calon Mertua, Wanita Muda Gantung Diri di Kamar Mandi

- Editor

Selasa, 1 April 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jenazah MKZ saat tiba di RSUD Thomsen Nias untuk dilakukan visum luar pada Senin, 31 Maret 2025. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Jenazah MKZ saat tiba di RSUD Thomsen Nias untuk dilakukan visum luar pada Senin, 31 Maret 2025. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Entah apa di pikiran MKZ, wanita muda yang masih berusia 24 tahun, memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri. Warga sekitar RSUD Thomsen Nias di Honu, Lingkungan III Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli pun heboh.

Ramai-ramai mendatangi rumah di mana tempat MKZ  yang berstatus mahasiswi menyewa kamar selama ini. Kejadian menggemparkan itu diketahui pada Senin, 31 Maret 2025 sekitar jam 11 malam.

“Iya ini lagi ramai pak. Ada cewek meninggal dunia di kamar kosnya. Kabarnya sih gantung diri, tapi entahlah, nanti salah ngomong,” ungkap Jona Sinaga, Warga Desa Saombo Kecamatan Gunungsitoli, tadi malam di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi pada Selasa, 1 April 2025 siang, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nias AKP Adlersen Lambas Parto Tambunan, membenarkan kejadian tadi malam itu. “Ya, ada peristiwa bunuh diri,” katanya melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Nias, Ajun Inspektur Tingkat Dua Motivasi Gea.

Keterangan yang didapat polisi, peristiwa berawal pada Minggu, 30 Maret 2025. Saat MKZ sedang di kos bersama pacarnya, KJZ berusia 27 tahun. Saat itu, korban meminta izin kepada pacarnya untuk ikut besuk calon mertua yang sedang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Thomsen Nias.

Namun, permintaan itu ditolak. Lalu KJZ yang merupakan warga Kecamatan Gunungsitoli Barat ini meninggalkan kos untuk menjaga orang tuanya di rumah sakit. Kecewa tidak diajak, MKZ dan pacarnya berdebat lewat pesan WhatsApp.

“Dalam percakapan tersebut, korban mengancam akan mengakhiri hidupnya. Ancaman itu tidak ditanggapi serius oleh KJZ,” ujar Aipda Motivasi Gea.

Petugas Indentifikasi Satreskrim Polres Nias memasang tanda dilarang melintas di depan kamar kos. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Besok siangnya, KJZ menghubungi TG kawan akrab korban juga berusia 24 tahun untuk mencari tahu kabar. Tapi telepon dan pesan dikirim TG tidak direspon oleh korban. KJZ mencoba lagi lewat teman korban lainnya, yakni E.

Kali ini ia meminta agar dicek ke kos korban. Saat E tiba di kos, melihat kamar korban terkunci dan mencoba mengetok. Namun tidak ada tanggapan. E juga bertanya kepada tetangga kos tentang keberadaan korban.

Tetangga kos bilang kalau tidak ada terdengar aktivitas dari dalam kamar kos korban sejak kemarin. E pun menjemput KJZ ke RSUD Thomsen Nias dan menyampaikan apa yang telah ia lihat di kos korban. Mereka pun bergegas menuju kos yang tidak jauh dari rumah sakit itu.

Tiba di kos, KJZ mendobrak pintu kamar kos yang telah terkunci  di saksikan oleh E. Saat kamar tersebut terbuka, KJZ melihat kosong dan mencoba melihat ke kamar mandi dalam kos. Ternyata korban tergantung di dalam kamar mandi menggunakan kain yang telah diikat menjadi satu.

“E yang kaget langsung memberitahu para tetangga dan AH selaku pemilik kos. Informasi pun disampaikan kepada Polres Nias,” terang Aipda Motivasi Gea.

MKZ tampak berkaos bercorak garis putih hitam dan cokelat, bercelana panjang hitam. Duduk di kursi plastik warna cokelat, tepat di sisi kloset yang ada ember berisi air 75 liter.

Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara, mengamankan sejumlah barang bukti, memasang garis polisi dan meminta keterangan terhadap para saksi. Tidak itu saja, rekaman kamera pengintai atau CCTV turut diamankan.

Jenazah MKZ dibawa ke RSUD Thomsen Nias untuk visum luar, dan menghubungi pihak keluarga korban. “Keluarga korban membuat pernyataan tidak keberatan, karena yakin adalah murni gantung diri yang dilakukan korban,” pungkas Aipda Motivasi Gea.

Pagi hari sekira pukul 05.30 WIB, jenazah MKZ dibawa oleh keluarganya ke Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara. (Jamil Mendrofa)

Komentar

Berita Terkait

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya
Dimaafkan Korban, 2 Tersangka Kasus Penghinaan Dihukum Bersih-bersih Kantor Desa Faekhu
40 Hari Ditangani, Polres Nias Limpahkan Kasus Limbah RSU Bethesda ke Dinas LHK Sumut
45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya
Ibadah di BNKP Jemaat Onozikho, AKP Sonahami Lase Bantu 50 Sak Semen dan Bagi Bingkisan
KCBI Pertanyakan Anggaran Rp807 Juta di Setwan Gunungsitoli, Jaksa Akui Sedang Lidik
2 Terlapor ‘Hilang’, Penipuan Naker ke Luar Negeri Segera Gelar Perkara
Dilimpahkan ke Kejari Gunungsitoli, LIRA Kawal Dugaan Korupsi Proyek Jalan Teolo-Harefa
Berita ini 2,345 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:18 WIB

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:48 WIB

Dimaafkan Korban, 2 Tersangka Kasus Penghinaan Dihukum Bersih-bersih Kantor Desa Faekhu

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:30 WIB

40 Hari Ditangani, Polres Nias Limpahkan Kasus Limbah RSU Bethesda ke Dinas LHK Sumut

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:54 WIB

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Minggu, 29 Juni 2025 - 17:40 WIB

Ibadah di BNKP Jemaat Onozikho, AKP Sonahami Lase Bantu 50 Sak Semen dan Bagi Bingkisan

Berita Terbaru

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Bunuh Diri

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:18 WIB

Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani mengguyur perwakilan personel yang menerima kenaikan pangkat sebagai tradisi di tubuh Polri. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Polres Nias

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Rabu, 2 Jul 2025 - 14:54 WIB