GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Entah apa di pikiran MKZ, wanita muda yang masih berusia 24 tahun, memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri. Warga sekitar RSUD Thomsen Nias di Honu, Lingkungan III Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli pun heboh.
Ramai-ramai mendatangi rumah di mana tempat MKZ yang berstatus mahasiswi menyewa kamar selama ini. Kejadian menggemparkan itu diketahui pada Senin, 31 Maret 2025 sekitar jam 11 malam.
“Iya ini lagi ramai pak. Ada cewek meninggal dunia di kamar kosnya. Kabarnya sih gantung diri, tapi entahlah, nanti salah ngomong,” ungkap Jona Sinaga, Warga Desa Saombo Kecamatan Gunungsitoli, tadi malam di lokasi kejadian.
Dikonfirmasi pada Selasa, 1 April 2025 siang, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nias AKP Adlersen Lambas Parto Tambunan, membenarkan kejadian tadi malam itu. “Ya, ada peristiwa bunuh diri,” katanya melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Nias, Ajun Inspektur Tingkat Dua Motivasi Gea.
Keterangan yang didapat polisi, peristiwa berawal pada Minggu, 30 Maret 2025. Saat MKZ sedang di kos bersama pacarnya, KJZ berusia 27 tahun. Saat itu, korban meminta izin kepada pacarnya untuk ikut besuk calon mertua yang sedang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Thomsen Nias.
Namun, permintaan itu ditolak. Lalu KJZ yang merupakan warga Kecamatan Gunungsitoli Barat ini meninggalkan kos untuk menjaga orang tuanya di rumah sakit. Kecewa tidak diajak, MKZ dan pacarnya berdebat lewat pesan WhatsApp.
“Dalam percakapan tersebut, korban mengancam akan mengakhiri hidupnya. Ancaman itu tidak ditanggapi serius oleh KJZ,” ujar Aipda Motivasi Gea.

Besok siangnya, KJZ menghubungi TG kawan akrab korban juga berusia 24 tahun untuk mencari tahu kabar. Tapi telepon dan pesan dikirim TG tidak direspon oleh korban. KJZ mencoba lagi lewat teman korban lainnya, yakni E.
Kali ini ia meminta agar dicek ke kos korban. Saat E tiba di kos, melihat kamar korban terkunci dan mencoba mengetok. Namun tidak ada tanggapan. E juga bertanya kepada tetangga kos tentang keberadaan korban.
Tetangga kos bilang kalau tidak ada terdengar aktivitas dari dalam kamar kos korban sejak kemarin. E pun menjemput KJZ ke RSUD Thomsen Nias dan menyampaikan apa yang telah ia lihat di kos korban. Mereka pun bergegas menuju kos yang tidak jauh dari rumah sakit itu.
Tiba di kos, KJZ mendobrak pintu kamar kos yang telah terkunci di saksikan oleh E. Saat kamar tersebut terbuka, KJZ melihat kosong dan mencoba melihat ke kamar mandi dalam kos. Ternyata korban tergantung di dalam kamar mandi menggunakan kain yang telah diikat menjadi satu.
“E yang kaget langsung memberitahu para tetangga dan AH selaku pemilik kos. Informasi pun disampaikan kepada Polres Nias,” terang Aipda Motivasi Gea.
MKZ tampak berkaos bercorak garis putih hitam dan cokelat, bercelana panjang hitam. Duduk di kursi plastik warna cokelat, tepat di sisi kloset yang ada ember berisi air 75 liter.
Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara, mengamankan sejumlah barang bukti, memasang garis polisi dan meminta keterangan terhadap para saksi. Tidak itu saja, rekaman kamera pengintai atau CCTV turut diamankan.
Jenazah MKZ dibawa ke RSUD Thomsen Nias untuk visum luar, dan menghubungi pihak keluarga korban. “Keluarga korban membuat pernyataan tidak keberatan, karena yakin adalah murni gantung diri yang dilakukan korban,” pungkas Aipda Motivasi Gea.
Pagi hari sekira pukul 05.30 WIB, jenazah MKZ dibawa oleh keluarganya ke Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara. (Jamil Mendrofa)