MANDREHE – BALUSENIAS.COM
Masyarakat yang ingin mendapatkan sambungan listrik dari PT PLN (Persero) di wilayah Unit Layanan Pelanggan Nias Barat, tidak harus bersabar. Sebab daya yang dimiliki PLN di wilayah layanan Area Nias, tidak kurang.
“PLN masih surplus. Tinggal mendaftar, dan sekarang semua menggunakan sistem online (dalam jaringan),” ungkap Supervisor Transaksi Energi PLN ULP Nias Barat, Agus Prabowo pada Selasa, 15 April 2025.
Agus Prabowo mengakui daya tersambung saat ini mencapai 28 MegaWatt untuk PLN ULP Nias Barat. Tidak hanya wilayah Kabupaten Nias Barat, tapi juga sebagian wilayah dari tiga kabupaten lainnya, termasuk Kota Gunungsitoli.
“Jadi semua kabupaten dan kota, ada wilayahnya yang masuk dalam layanan ULP Nias Barat,” katanya saat ditemui di Kantor PLN ULP Nias Barat di Desa Simaeasi, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat.
Meski begitu, ada saja keluhan listrik byarpet di beberapa daerah. Hal itu menurutnya terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya, adanya perbaikan jaringan, sehingga dilakukan pemadaman bergiliran.
“Sering karena kabel putus ditimpa pohon tumbang atau dahan patah. Makanya, kami sering minta pohon yang rawan menimpa kabel agar ditebang. Tapi ada saja yang tidak mau, karena minta pohonnya dibayar atau ganti rugi,” ujar Agus Prabowo.
Diakuinya, pihak PLN sudah meminta para tokoh termasuk Bupati Nias Barat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat. Agar mau menebang pohon yang berisiko. “Banyak yang minta ganti rugi, sementara kita tidak ada anggaran untuk itu,” tegasnya.
Ia menjelaskan, PLN telah menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai layanan dalam jaringan atau online. Aplikasi ini dilengkapi dengan layanan dan fitur yang dapat membantu kita mengatasi kendala-kendala listrik.
Antara lain, melakukan Pasang Baru dan pilih variasi daya hingga pilihan prabayar atau pascabayar. Untuk tambah daya dan juga bisa mengajukan Penyambungan Sementara lewat. Tidak hanya itu, lewat aplikasi pelanggan dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan instalasi listrik di rumah, kantor, atau gedung ketika mengalami gangguan.
“Sekarang wajib lewat PLN Mobile. Transparan, dan lebih cepat,” pungkasnya.
Agustinus Gulo alias Ama Parlin menanggapi positif atas respon cepat PLN ULP Nias Barat. Untuk itu ia berharap pihak PLN dapat segera mengganti gardu trafo yang berada tepat di halaman rumahnya di Dusun 1 Desa Siwawo, Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara. Karena alat trafo diambil pihak PLN di tahun 2014 lalu, hingga kini belum diganti.
Sejak trafo yang rusak diambil, memakai sambungan trafo dari desa tetangga, Desa Gunung Tua. Akibatnnya, listrik di Desa Siwawo sering padam. Karena banyak warga telah bertambah daya listrik yang digunakan. “Ini sudah 10 tahun belum diganti juga,” ujar Ama Parlin. (Hasrat Hulu)