TUHEMBERUA – BALUSENIAS.COM
Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, menanam padi sawah musim tanam kedua di Desa Banua Gea, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara pada Rabu, 23 April 2025 pagi. Kegiatan ini juga dilakukan serentak di 14 provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto, dan disiarkan secara virtual zoom.
Usai penanaman padi, Amizaro Waruwu menyerahkan bantuan benih padi gogo dan padi sawah. Benih padi dikemas dalam bobot masing-masing 5 kilogram dengan merek Bintang 7.
Selain itu, sejumlah alat-alat mesin pertanian juga turut diserahkan. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan penerima.
Menurut Wakil Bupati Nias Utara, Yusman Zega, program swasembada pangan harus dilaksanakan secepatnya. Agar bisa memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di Nias Utara. Kebutuhan pangan dalam negeri yang tercukupi, bisa mencegah impor.

Sesuai dengan Asta Cita dari Presiden RI pada poin kedua. Yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan. “Guna mempercepat masa tanam, lahan yang telah dilakukan panen segera ditanami kembali,” katanya.
Pada Selasa, 22 April 2025 kemarin, Bupati Nias Utara telah menyerahkan bantuan benih padi gogo kepada sejumlah kelompok tani di Lotu. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, benih padi gogo dari Kementerian Pertanian RI itu dibagikan kepada kelompok tani di setiap kecamatan.
Dikatakan Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian, Idaman Johan Hulu, bantuan itu didapat dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara.
Tim dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian berkunjung untuk ikut acara tanam serentak. “Pak Dirjen sudah di Tuhemberua sejak kemarin sore untuk tanam bersama ini,” kata Ketua Tim BBPPTP Medan, Kusharyanto.
Kusharyanto mengatakan, padi gogo merupakan program nasional. Benih itu dapat dipanen sebulan hingga dua bulan. Keterlambatan pendistribusian benih padi gogo di Kabupaten Nias Utara, karena banyak kendala harus diselesaikan di lapangan.
“Seharusnya bulan Maret, tapi diundur.Bukan hanya di Nias Utara, daerah lain juga terjadi keterlambatan,” ujarnya.
Amizaro Waruwu berharap bantuan benih padi gogo dimanfaatkan dengan baik. “Jangan dijual, dan jangan juga dimakan, karena benih ini khusus ditanam bukan dimakan,” ucapnya.
Ia meminta, seluruh Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan Koordinator di tiap kecamatan harus bertanggungjawab. Tidak boleh ada pungutan atau memanfaatkannya menjadi bisnis. Jika ada yang menyimpang, ia persilahkan dilaporkan ke Dinas Ketapang dan Pertanian atau langsung kepadanya.
Apabila benih tidak berhasil, maka kelompok tani penerima tidak akan diberi lagi bantuan berikutnya. Sebab masih banyak kelompok yang belum mendapatkan bantuan.
“Saat ini sedang gencar-gencarnya peningkatan pertanian. Maka mari kita di Kabupaten Nias Utara mempersiapkan diri untuk kesejahteraan masyarakat ke depan,” ajak Amizaro Waruwu. (Karius Harefa)