22 Aktivis dan Jurnalis Singgung Kasus Dugaan Penyekapan dan Sweeping Ormas, Ini Jawaban Polres Nias

- Editor

Selasa, 6 Mei 2025 - 19:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Edward Firman Firdaus Lahagu menyampaikan aspirasinya dalam dialog bersama Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam Polres Nias pada Selasa, 6 Mei 2025. JOJOR MASIHOL MARITO/BALUSENIAS.COM

Edward Firman Firdaus Lahagu menyampaikan aspirasinya dalam dialog bersama Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam Polres Nias pada Selasa, 6 Mei 2025. JOJOR MASIHOL MARITO/BALUSENIAS.COM

GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Markas Komando Kepolisian Resor Nias didatangi 22 aktivis dan jurnalis pada Selasa, 6 Mei 2025. Berkumpul spontan, mereka sehati menanyakan penanganan sejumlah perkara yang dilaporkan masyarakat.

Dua kasus utama, adalah dugaan penyekapan disertai penganiayaan dan perkara lanjutan atas aksi sweeping oleh anggota salah satu organisasi kemasyarakatan di Kota Gunungsitoli.

Empat Perwira Menengah menerima para aktivis dan jurnalis dengan Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat, AKP Narson Waruwu, sebagai mediator.

Hadir Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Iptu Agam Parlindungan dan Kaur Bin Ops Satintelkam Ipda Berlian Harefa. Sebagai narasumber mewakili Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani, adalah Kepala Satreskrim AKP Adlersen Lambas Parto Tambunan.

“Sederhana saja kami sampaikan, agar tidak jadi bola liar. Kita ingin tahu seperti apa (penanganan perkaranya),” ujar Candra Arbi Bugis, dalam dialog di Ruang Graha Sanika Satyawada Mako Polres Nias.

Menurut pria akrab disapa Aban Bugis ini, perkara dugaan penyekapan disertai penganiayaan yang terjadi pada Minggu, 4 Mei 2024 tengah malam, telah menjadi perhatian publik. Tidak hanya keluarga dari Sevianto Telaumbanua, 21 tahun, sebagai korban yang penasaran dengan penanganan kasus tersebut. Masyarakat luas pun bertanya-tanya.

Ia mengungkapkan, sejumlah aktivis dan jurnalis turut bersama petugas kepolisian di tempat kejadian perkara yang dilaporkan keluarga korban. Untuk mempermudah pengungkapan perkara tersebut, mereka telah membantu informasi keberadaan dua terduga pelaku penganiayaan.

“Kawan-kawan sudah dapat info, tapi seperti tak direspon. Apalagi terduga pelaku kabarnya akan menyeberang ke luar pulau,” katanya.

Asafati Lase (paling kanan), salah satu aktivis yang juga bersuara dalam dialog bersama empat perwira menengah Polres Nias, Selasa sore . JOJOR MASIHOL MARITO/BALUSENIAS.COM

Ia mengakui, masyarakat meyakini Polisi adalah payung hukum yang melindungi, mengayomi dan melayani. Namun, keluarga korban yang miskin, kuatir terduga pelaku sebagai orang berada akan diperlakukan istimewa. “Ketakutan kita, preman lebih kuat dari Polisi,” tegas Aban Bugis.

Soal kasus anggota ormas yang sedang dikembangkan penyidik, para aktivis tetap berharap Polres Nias profesional dan independen. Sehingga tidak akan muncul lagi aksi-aksi premanisme mengatasnamakan ormas.

“Kami jenuh dengar kata tunggu tanggal mainnya. Yang kami mau, jangan tumpul ke atas tapi tajam ke bawah,” ujarnya.

Soal dugaan penyekapan disertai penganiayaan, Markus Kaide Hulu, berharap Polisi dapat menyingkap fakta-fakta. “Bukan hanya penganiayaan, ada pelecehan dan perampasan hp (telepon seluler) korban,” singkat Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara atau Penjara Kota Gunungsitoli ini.

Edward Firman Firdaus Lahagu menyoroti kasus pemukulan yang menimpa seorang pengacara pada Selasa, 6 Mei 2025 dini hari. Pemukulan tersebut, diyakini bukan aksi begal, tapi ada unsur dendam atas pendampingan hukum yang dilakukan oleh pengacara tersebut.

Kejadian menimpa pengacara, YL itu membuat kesan Pulau Nias sedang tidak baik-baik saja. Dalam kasus Sevianto Telaumbanua sebagai korban, diminta Polisi segera menangkap pelakunya.

“Kami harap Polisi profesional dalam menjalankan tugas. Jangan justru jadi pelaku,” kata pria yang juga Ketua Forum Aliansi Masyarakat Peduli Kepulauan Nias atau Farpken.

Aktivis dan jurnalis menanyakan penanganan sejumlah perkara tindak pidana yang saat ini menjadi pembicaraan publik di Kota Gunungsitoli. JOJOR MASIHOL MARITO/BALUSENIAS.COM

“Kenapa belum ditangkap pelakunya. Saat kami lapor, kami tak tahu wajahnya. Setelah laporan barulah kami tahu pelakunya,” kata Orihati Telaumbanua, tante dari Sevianto Telaumbanua yang ikut dalam dialog.

“Mereka balik laporkan kami. Kalau pun kami salah, kami mau jalani hukum. Tapi kenapa info dari kami seperti tak direspon. Jangan nanti polisi bilang kasus berhenti karena pelakunya sudah di seberang,” imbuh Ina Yuce ini.

AKP Adlersen Lambas Parto mengatakan, harusnya para aktivis dan jurnalis yang mendampingi bisa menjelaskan agar pihak korban tak kecewa. Proses hukum tidak semudah dipikirkan masyarakat awam. Anggota Satreskrim Polres Nias juga sudah menyelidiki keberadaan terduga pelaku.

Ada prosedur dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka, dan menangkapnya. Harusnya disampaikan kepada keluarga korban, tidak asal, tapi harus sabar. “Kita tangkap orang tidak asal-asalan. Setidaknya ada dua alat bukti,” ungkapnya.

Dari laporan masyarakat atau informasi didapat Polisi,  penyelidikan dilakukan untuk meemukan apakah ada tindak pidana atau tidak. Setelah meyakini ada pidananya, barulah naik ke tahap penyidikan.

Alat bukti apakah ada rekaman, bagaimana dia disekap atau dianiaya. Kemudian visum, itu baru terhitung sebagai satu alat bukti. Jika bekerja asal, risikonya justru oknum Polis yang akan diproses.

“Ada pra peradilan dan proses lainnya. Ibu yakinlah, tanggung jawab kami. Tapi kami pastikan dulu dua alat bukti. Barulah kami menangkap. Tak mungkin kita langsung tangkap orang. Kalau tak lakukan prosedur, risikonya sama kami,” katanya.

Soal kasus melibatkan ormas, ditegaskan AKP Adlersen Lambas Parto sebagai atensi pimpinan di Polres Nias. “Saya tak bisa ngomong di sini, tapi lihat aksi kami nantinya,” imbuhnya.

Untuk info terkait pemukulan pengacara YL, Kasat Reskrim berterimakasih. Hal itu akan dijadikan ‘pekerjaan rumah’ untuk memantau tempat rawan. Agar diadakan patroli. “Ini jadi ancaman nyata kepada keluarga kita. Harus diantisipasi,” pungkasnya.

“Harapan kami sebagai sahabat, Polres Nias laksanakan proses hukum dua kasus ini dengan benar dan transparan,” ungkap Meiaman Lase, Ketua Umum Perkumpulan Barisan Lugas Sehati atau Baluse.

Sejumlah harapan juga disampaikan aktivis dan jurnalis yang hadir. Mereka adalah  Siswanto Laoli, Asafati Lase, Adieli Laoli, Gunawan Hulu, Setiaman Lase, dan Deswan Zebua. Ada juga Yosiaro Zebua, Temasokhi Zebua, Agri Helpin Zebua, Faozanolo Zebua, Ama Faris Zebua, dan Arozatulo Ndraha. (Jojor Masihol Marito)

Komentar

Berita Terkait

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya
Dimaafkan Korban, 2 Tersangka Kasus Penghinaan Dihukum Bersih-bersih Kantor Desa Faekhu
40 Hari Ditangani, Polres Nias Limpahkan Kasus Limbah RSU Bethesda ke Dinas LHK Sumut
45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya
Ibadah di BNKP Jemaat Onozikho, AKP Sonahami Lase Bantu 50 Sak Semen dan Bagi Bingkisan
KCBI Pertanyakan Anggaran Rp807 Juta di Setwan Gunungsitoli, Jaksa Akui Sedang Lidik
2 Terlapor ‘Hilang’, Penipuan Naker ke Luar Negeri Segera Gelar Perkara
Dilimpahkan ke Kejari Gunungsitoli, LIRA Kawal Dugaan Korupsi Proyek Jalan Teolo-Harefa
Berita ini 478 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:18 WIB

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:48 WIB

Dimaafkan Korban, 2 Tersangka Kasus Penghinaan Dihukum Bersih-bersih Kantor Desa Faekhu

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:30 WIB

40 Hari Ditangani, Polres Nias Limpahkan Kasus Limbah RSU Bethesda ke Dinas LHK Sumut

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:54 WIB

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Minggu, 29 Juni 2025 - 17:40 WIB

Ibadah di BNKP Jemaat Onozikho, AKP Sonahami Lase Bantu 50 Sak Semen dan Bagi Bingkisan

Berita Terbaru

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Bunuh Diri

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:18 WIB

Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani mengguyur perwakilan personel yang menerima kenaikan pangkat sebagai tradisi di tubuh Polri. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Polres Nias

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Rabu, 2 Jul 2025 - 14:54 WIB