GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Belakangan ini Rumah Sakit Umum Bethesda Gunungsitoli sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, kabar-kabar yang dibagikan terkait rumah sakit di Jalan Diponegoro Nomor 375C Desa Sifalaete Tabaloho, Kota Gunungsitoli itu cenderung mengarah hal negatif.
Ketua DPP Gerakan Anak Nias Hebat atau Ganash, Avril Yanus Laoli, menanggapi hal itu sebagai bagian dari dinamika kehidupan. RSU Bethesda yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya, menurutnya harus dilihat dari kontribusi di bidang kesehatan selama ini.
“Ya ada beberapa status yang diunggah sejumlah akun pribadi maupun grup di Facebook, cukup tendensius. Seolah tidak ada hal baik yang muncul dari keberadaan RSU Bethesda,” ujarnya pada Minggu, 25 Mei 2025 malam.
Menurut dia, secara objektif, keberadaan rumah sakit pada umumnya adalah merupakan tumpuan harapan masyarakat untuk mendapatkan pertolongan. Bahkan tak sedikit sebagai harapan terakhir untuk menyelamatkan nyawa manusia ciptaan TUHAN. Yang mungkin sedang kritis karena penyakit atau mungkin akibat kecelakaan tak terkecuali.
RSU Bethesda hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tidak hanya bagi warga Kota Gunungsitoli, tapi seluruh wilayah Kepulauan Nias. RSU Bethesda pun dalam keberadaannya saat ini, telah melakukan tugas dan kewajibannya untuk melayani masyarakat, bahkan tidak sedikit nyawa telah terselamatkan.
“Yang menurut pantauan kami, para medis yang melayani di sana lumayan baik dan profesional. Bahkan dari sekitar 200 karyawan. RSU Bethesda juga telah mengambil bagian untuk menampung tenaga kerja,” katanya.
Mengelola rumah sakit, kata Avril Laoli, tidak semudah yang kita bayangkan. Tak seperti menonton orang yang sedang main catur. Di mana penonton, kadangkala lebih pintar dari pemain itu sendiri.
Atau tidak seperti mengolah atau merangkai kata, yang hanya tahunya menilai orang lain. Seolah dia lebih pintar dan lebih bersih ketimbang orang lain.
“Hanya mengingatkan teman-teman, marilah kita berpikir jernih menyikapi situasi ini tanpa mengabaikan hal-hal yang positif, termasuk yang negatif. Kita harus mampu juga berbuat baik. Tidak hanya bisa menyoroti yang sudah berbuat untuk Ono Niha yang kita cintai ini,” tuturnya.
Dijelaskannya, situasi yang berkembang saat ini, tidak sedikit menghadirkan penumpang gelap yang tiba-tiba mendompleng dan memanfaatkan untuk menekan pihak-pihak yang dirugikan.
“Apakah ini cerminan orang-orang yang sering SMS (senang melihat orang susah, atau susah melihat orang senang), atau ada motif lain. Ingat kata-kata bijak, sepintar-pintar tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Mari wujudkan Gunungsitoli Hebat,” pungkasnya. (Jojor Masihol Marito)