Pasien Keluhkan Tak Ada Dokter Bedah, Begini Kata Manajemen RSUD dr M Thomsen Nias

- Editor

Senin, 11 Agustus 2025 - 16:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papan nama di samping pintu ruang pelayanan dokter spesialis bedah di Poli Bedah RSUD dr Martin Thomsen Nias, tampak kosong pada Sabtu, 9 Agustus 2025. SAROFATI LASE/BALUSENIAS.COM

Papan nama di samping pintu ruang pelayanan dokter spesialis bedah di Poli Bedah RSUD dr Martin Thomsen Nias, tampak kosong pada Sabtu, 9 Agustus 2025. SAROFATI LASE/BALUSENIAS.COM

GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Keluhan para pasien yang kecewa karena dokter bedah tidak ada di Poli Bedah, direspon oleh manajemen RSUD dr Martin Thomsen Nias. Rumah sakit berstatus Badan Layanan Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Nias, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.

“Poli Bedah untuk rawat jalan untuk sementara ini tidak menerima pasien. Ditutup sementara,” ungkap Kepala Sub Bagian Akreditasi, Humas, Hukum dan Kemitraan RSUD dr M Thomsen Nias, Benhard Doloksaribu pada Senin (11/8/2025).

Melalui sambungan telepon kepada jurnalis, Benhard mengakui belum tahu sampai kapan kebijakan tersebut diterapkan. Ada alasan yang membuat manajemen rumah sakit menerapkannya.

Salah satunya, karena tinggal satu dokter spesialis bedah yang ada di RSUD dr M Thomsen Nias. Yakni, dr Yamoguna Zega SpB. Dokter ini fokus untuk pasien rawat inap dan gawat darurat atau yang hendak dioperasi.

Sementara untuk melayani rawat jalan, dokter Yamoguna Zega dinilai tidak memungkinkan lagi waktu kerjanya. “Karena pasien rawat inap saja sama jam operasi, sudah penuh sampai selesai jam dinasnya,” ungkap Benhard Doloksaribu.

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Tak Ada, Pasien RSUD M Thomsen Nias ‘Balik Kanan’

Meski demikian, rumah sakit tetap melayani pasien bedah yang menjalani rawat inap dan operasi serta gawat darurat. Sebab, dokter Yamoguna Zega dipastikan bisa melayani. Sedangkan pasien bedah untuk rawat jalan, belum bisa dilayani.

“Kalau pasien baru, rawat inap bisa kita layani. Karena ada dokter Yamo bisa layani. Rawat jalan ini kan kasusnya non emergency pak. Artinya kalau non emergency tidak perlu tindakan segera. Untuk sementara ini, karena dokter bedah kita tinggal satu, makanya untuk dirawat jalan belum bisa dilayani sementara ini,” tuturnya.

Benhard Doloksaribu mengakui sebelumnya ada empat dokter spesialis bedah yang melayani di RSUD dr M Thomsen Nias. Namun, tiga lainnya sedang terkendala. Misalnya, dr Hadjriadi Syah Aceh SpB yang disebut sedang mengurus Surat Izin Praktek atau SIP yang telah berakhir.

Seorang pasien melintas di depan ruangan Poli Bedah di RSUD dr Martin Thomsen Nias yang tampak tidak ada nama dokter spesialisnya pada papan nama samping pintu masuk. SAROFATI LASE/BALUSENIAS.COM

Ia menegaskan ketentuan seorang dokter harus lebih dulu mengurus SIP. Tanpa ada  SIP yang aktif, pasien dengan pola pembayaran BPJS tidak bisa dilayani. Diakuinya, ada dokter bedah melayani di rumah sakit lain. Bahkan berprakter di lebih dari dua tempat.

Hanya saja, dipastikan ada SIP. “Iya memang ada dokter yang masih aktif di rumah sakit tetangga. Mereka bisa, dibuktikan dengan SIP yang berlaku. Masing-masing tempat di mana dia berpraktek harus ada SIP aktif. Wajib harus ada SIP dulu,” tegasnya.

“Dokter Jefri (dr Jefry Adikam Sitepu SpB) dari Nias Barat, sampai saat ini dia belum bersedia untuk berpraktek di RSUD dr M Thomsen. Dengan alasan pribadi beliau, tidak tahu kenapa,” jelasnya.

“Dokter Victor (dr Victor Krisman Fa’atulo SpB) untuk saat ini sedang mengurus masalah di bagian kepegawaian, internal rumah sakit,” imbuhnya.

Benhard Doloksaribu enggan menjelaskan apa kendalanya melayani pasien jika hanya ada urusan di bagian kepegawaian rumah sakit. “Untuk penjelasan detailnya, kita nanti bisa bertemu langsung. Lebih ke personal, pribadi beliau,” katanya mengakhiri.

Diberitakan BaluseNias sebelumnya, Sejumlah pasien yang berniat berkonsultasi dan berobat lanjutan ke dokter spesialis bedah di RSUD dr Martin Thomsen Nias terpaksa ‘balik kanan’ alias pulang. Sebab, dokter yang dituju tidak berada di ruang kerjanya.

“Ya, saya terpaksa harus pulang, katanya dokter spesialisnya sedang tidak masuk kerja,” ungkap SL saat ditemui di depan Poli Bedah RSUD dr M Thomsen pada Sabtu (9/8/2025) pagi.

Pria ini mendatangi loket pendaftaran sekira pukul 09.25 WIB. Setelah memegang kupon pendaftaran bernomor 030, kemudian menuju Poli Bedah yang berjarak hanya sekitar 15 meter.

“Dokternya belum masuk pak, ada urusan pribadi di luar. Kalau bisa hari senin saja datang, dan kalau mau bapak bisa diperiksa di Poli Penyakit Dalam,” kata SL menirukan perkataan wanita yang bertugas di loket pendaftaran.

AZ, warga Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli menjalani operasi usus buntu dengan penanganan dari dr Victor KF Telaumbanua SpB pada Jumat (1/8/2025). Saat hendak berkonsultasi untuk pengobatan lanjutan, ia tidak bertemu dengan dokter dimaksud.

“Kami diarahkan ke dokter umum di UGD (Unit Gawat Darurat). Tapi tidak apa-apa, mungkin Senin nanti bisa ketemu pak dokter Victor,” kata orang tua AZ, mendampingi anaknya yang tampak tertatih melintas di depan Poli Bedah.

Namun, saat BaluseNias turun dari Lantai II Gedung Baru, dokter Victor Telaumbanua terlihat di pelataran depan parkiran. Ia sedang berbincang bersama seorang pria berkaos putih berlengan panjang dengan celana krem yang juga seorang dokter spesialis bedah dan bekerja di RSUD dr M Thomsen Nias. Momen itu terekam dalam audio visual sekira pukul 11.35 WIB. (Sarofati Lase)

Komentar

Berita Terkait

Kasat Reskrim dan Kapolsek Idanogawo Berganti, Kemana dan Dari Mana Pejabatnya?
Dua Kejadian Menonjol, Pemko Gunungsitoli Stop Babi Masuk ke Pulau Nias
Jalan Rusak di Desa Siwalubanua I, Ketua BPD: “Warga desa tetangga juga mengeluh”
Musdes, Kades Sihare’o II Tabaloho Tegaskan 5 Pokir Strategis
Diduga Ada Penyelewengan Dana BOSP, Kepala SMAN 3 Gunungsitoli Dipolisikan
Jalan Utama Rusak Parah, Warga Siwalubanua I Minta Perhatian Pemko Gunungsitoli
Banyak Kasus Keracunan MBG, SPPG Simaeasi Pastikan Penuhi Syarat BGN
Raih 4 Medali di Seleksi POPNAS XVII, 2 Petinju Gunungsitoli Bertarung di Piala Panglima TNI
Berita ini 435 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:31 WIB

Kasat Reskrim dan Kapolsek Idanogawo Berganti, Kemana dan Dari Mana Pejabatnya?

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Dua Kejadian Menonjol, Pemko Gunungsitoli Stop Babi Masuk ke Pulau Nias

Rabu, 8 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Jalan Rusak di Desa Siwalubanua I, Ketua BPD: “Warga desa tetangga juga mengeluh”

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Musdes, Kades Sihare’o II Tabaloho Tegaskan 5 Pokir Strategis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Diduga Ada Penyelewengan Dana BOSP, Kepala SMAN 3 Gunungsitoli Dipolisikan

Berita Terbaru