Diharap Mampu Membuka Peluang Pekerjaan Bagi Usaha Ekonomi Kreatif
NIAS BARAT – BALUSENIAS.Com
Puncak Harmoni Somomo di Desa Lologolu, Kecamatan Mandrehe menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Nias Barat. Objek wisata berupa pemandangan alam yang indah dari atas bukit ini diresmikan Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely pada Rabu, 14 April 2021. Sebelumnya, lokasi ini telah banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
Objek wisata ini, menurut Bupati Nias Barat, masih masuk dalam kategori desa wisata rintisan. Ia berharap, dengan sinergitas antar pemerintah desa, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, Desa Lologolu akan naik status mulai tahun berikutnya.
“Tahun selanjutnya dapat masuk dalam 224 Desa Wisata Mandiri yang tersertifikasi, dan yang menjadi program RPJMN Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ungkapnya saat peresmian yang dihadiri Sekretaris Kabuapten Nias Barat, Fakhili Gulo.
Bupati menyampaikan, adanya komunitas desa wisata ini, masyarakat diharapkan dapat menyiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik bagi para wisatawan ketika berkunjung. Seiring konsep pengembangan desa wisata mengacu pada unsur 3A dalam pariwisata. Yang mampu menjawab kebutuhan wisatawan selama berada di lokasi wisata.
Yakni, bagaimana potensi atraksi, kesiapan akses dan kekuatan amenitas. “Tentu melalui proses yang panjang dan penuh tantangan. Saya berpesan untuk tetap bersemangat dan bersatu demi terciptanya Nias Barat Hasambua dan Nias Barat Zoguna Ba Zato,” katanya.
Faduhusi Daely menambahkan, empat desa wisata telah diresmikan di Kabupaten Nias Barat. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sejalan dengan program pemerintah pusat yang melihat desa wisata sebagai salah satu sektor pendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Desa Wisata diharapkan mampu membuka peluang pekerjaan bagi usaha ekonomi kreatif. Atas peluang tersebut, bupati berharap desa mampu berkolaborasi dengan instansi terkait dan seluruh pemangku kebijakan.
Diakuinya, TUHAN telah memberikan berkat yang luar biasa kepada Nias Barat melalui potensi alam yang unik. Termasuk pesona pantai Kamadu Beach di Tetehosi, Kecamatan Sirombu. Ada juga Air Terjun Lawu-Lawu Sisobaoho di Kecamatan Mandrehe Barat. Lalu hamparan garis pantai yang panjang dan lebar di sepanjang Pantai Sirombu.
Mandrehe Barat dan Moro’o sendiri dilengkapi dengan keunikan budaya di desa-desa yang menjadi simbol kebudayaan. Salah satunya Kampung Hiligoe tempat Patung Tekhembowo di Kecamatan Mandrehe. “Yang menjadi pertanyaannya, mengapa masih belum bisa bermanfaat secara maksimal? Tentunya yang menjadi kata kunci adalah 3K. Kolaborasi, Koordinasi dan Komunikasi,” tegasnya.
“Mari kita saling bersinergis mengangkat, mengembangkan, memajukan dan menjadikan unggul. Dengan mengambil bagian apa yang bisa kita lakukan untuk berguna bagi Nias Barat dan generasi berikutnya,” jelas Faduhusi Daely.
Peresmian tersebut juga dihadiri Martianus Gulo dan Seti Gulo selaku Anggota DPRD Kabupaten Nias Barat. Sejumlah pejabat teras di lingkup Pemkab Nias Barat, Camat Mandrehe, Kepada Desa Lologolu, tokoh masyarakat dan tokoh adat beserta warga setempat. (Arozatulo Bawamenewi)