Pelaksana Proyek Jembatan Diminta Segera Mengambil Tindakan, Agar Tidak Berlarut-Larut
GIDO – BALUSENIAS.Com
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nias, Elizaro Waruwu, melakukan evakuasi dan pembuatan jembatan sementara. Ia bersama jajarannya turun ke lokasi jembatan darurat yang ambruk pada dua hari lalu. Jembatan sementara hanya bisa dilewati kendaran roda dua dan pejalan kaki.
Dikatakan Elizaro Waruwu, roda empat belum bisa melintasi jembatan sementara yang dikerjakan sejak jam tiga kemarin, hingga pagi tadi. Pembuatan jembatan dibantu oleh Kepala Polres Nias beserta jajaran dan Prajurit TNI dari Kodim 0213/Niias.
Kerja sama dengan jajaran TNI dan Polres Nias itu untuk mengganti Jembatan Darurat Sungai Gido yang telah ambruk kemarin sekitar Pukul 13.00 Wib hingga malam. Jembatan yang menghubungkan Desa Hiliweto dan Hilizoi Kecamatan Gido, Kabupaten Nias itu, ambruk pada Rabu 19/12/2018.
“Kita terus melakukan koordinasi, baik BPBD Kabupaten Nias Selatan dan BPBD kabupaten dan kota lain di Kepulauan Nias,” ungkap Elizaro Waruwu kepada BaluseNias, saat dimintai tanggapanya Kamis 20/12/2018 kemarin.
Elizaro berharap penanganan jembatan darurat tersebut secepat mungkin dilaksanakan. Soal kejadian, diduga akibat kelalaian dari pelaksana pekerjaan proyek. Termasuk supir truk tronton yang melewati jembatan tersebut dengan tidak hati-hati. “Ia sudah mengetahui bahwa tonase angkutannya melebihi dari 20 ton, tapi dia paksakan lewat. Akhirnya ambruklah jembatan darurat tersebut,” katanya kesal.
Pelaksana proyek jembatan diminta segera mengambil tindakan, agar hal ini tidak berlarut-larut. Karena akses jalan tidak lumpuh dalam peredaran perekonomian masyarakat. “Baik dalam wilayah Kabupaten Nias, apalagi Kabupaten Nias Selatan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, jalur transportasi antar Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan terputus. Hal itu diakibatkan ambruknya jembatan darurat di Sungai Gido. Tepatnya di perbatasan Desa Hiliweto dan Desa Hilizoi Kilometer 25, Kecamatan Gido Kabupaten Nias, Rabu 19/12/2018.
Tidak hanya Jembatan Darurat yang ambruk, satu unit Truk Tronton dengan Nomor Polisi BB 9991 CL bermuatan sekitar 30 ton besi, tampak ‘terbaring’. Truk tersebut terjatuh bersama kerangka atau bentangan jembatan darurat . Akses jalan dari Kota Gunungsitoli, dan Nias menuju Nias Selatan putus total.
Pembangunan Jembatan Sungai Gido yang belum rampung, membuat para pengguna jalan atau masyarakat harus melintasi jembatan darurat. Namun justru Truk Tronton yang mengangkut bahan material berupa besi jembatan yang melintas. Tanpa memperhitungkan bobor truk yang telah melebihi kapasitan jembatan.
Salah seorang warga Desa Hilizoi Aferi Lawolo mengatakan, ambruknya jembatan darurat tersebut akibat kelalaian pihak kontraktor. Di mana jembatan yang dibangun tersebut sudah selesai pembangunan jembatan.
“Ini akibat kelalaian pihak kontraktor. Jembatan darurat tersebut tidak bertahan lama dan jelas tidak bisa menahan beban 0 sampai 40 ton,” kata Lawolo,
Ia berharap dinas terkait bisa secepatnya menangani. Karena akses jalan menuju Kabupaten Nias Selatan adalah salah satu aternatif dalam menunjang perekonomian warga. #Torotodo Ndraha