Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

- Editor

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Perilakunya Sempat Dicurigai Istri

NAMOHALU ESIWA – BALUSENIAS.COM
FG yang berusia 49 tahun, meninggal dunia dengan luka tusuk di lehernya. Kejadian pada Kamis (3/7/2025) ini membuat gempar masyarakat Dusun I Desa Berua, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara.

Korban yang sehari-harinya bertani ini ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya itu sekira pukul 12.15 WIB. Diduga ia sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara melukai diri menggunakan sebilah pisau.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh pihak keluarga yang kemudian melaporkannya kepada Kepolisian Sektor Lotu. Menerima laporan tersebut, personel Polsek Lotu segera bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Menurut Kepala Kepolisian Resor Nias, AKBP Revi Nurvelani, kejadian bermula saat korban terlihat gelisah sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Korban sempat meminta istrinya, DG, untuk membelikan obat dan meninggalkan rumah.

“Namun permintaan itu ditolak, karena sang istri merasa curiga dengan perubahan perilaku korban,” ujarnya melalui Kepala Polsek Lotu, Inspektur Polisi Tingkat Dua Aman P Harefa dalam keterangan resmi.

Personel Kepolisian Sektor Lotu melakukan olah tempat kejadian perkara di Dusun I Desa Berua, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Merasa khawatir, istri FG kemudian meminta anak mereka memanggil saudara korban, OG. Berharap OG bisa menenangkan kondisi korban. Ketika sang istri pergi ke ruang tamu untuk mengambil telepon guna menghubungi saudara korban, FG diduga memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

Curiga ada yang tidak beres, istri korban berusaha masuk ke kamar melalui jendela yang tidak terkunci. Saat itulah ia menemukan suaminya dalam kondisi bersimbah darah dengan luka di leher.

Sementara tangan kanannya masih memegang pisau. “Sang istri berteriak meminta pertolongan dan berusaha merebut pisau dari tangan korban,” imbuh Ipda Aman P Harefa.

Tidak berselang lama, anak korban bersama saudara korban tiba di lokasi dan berusaha memberikan pertolongan. Namun, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

Baca juga: Mahasiswi Coba Bunuh Diri Pakai Cutter di Kamar Mandi FKIP Unias, Pihak Kampus Bungkam

Personel Polsek Lotu yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan tim medis dari Puskesmas Namohalu Esiwa. Hasil visum luar menunjukkan korban mengalami dua luka tusuk di bagian leher. Tidak ditemukan luka lainnya pada tubuh korban.

Pihak medis memastikan korban meninggal dunia akibat kehabisan darah. Dari lokasi kejadian, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti.

Pihak keluarga menolak dilakukannya otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah. Juga tidak akan menuntut pihak manapun. Jenazah korban pun diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Pacar Larang Besuk Calon Mertua, Wanita Muda Gantung Diri di Kamar Mandi
Kapolsek Lotu mengungkapkan, berdasarkan keterangan keluarga dan saksi-saksi, korban diduga mengalami gangguan mental. Korban kerap mengaku mendengar bisikan-bisikan yang memengaruhi kondisi kejiwaannya.

Selain itu, korban juga diketahui mengidap penyakit asam lambung dan menunjukkan tanda-tanda depresi dalam beberapa waktu terakhir. “Dari informasi keluarga, korban memang mengalami gangguan psikologis dan penyakit asam lambung yang bisa memicu stres,” ungkapnya.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental anggota keluarga. Jika ditemukan tanda-tanda gangguan psikologis, disarankan segera mencari bantuan medis atau konsultasi agar tragedi serupa tidak terulang. (Avril Laoli)

Komentar

Berita Terkait

Diduga Tak Dibelikan Rokok, Seorang Pemuda Bunuh Ayah Kandung di Namohalu Esiwa
Dugaan Korupsi di Desa Ononazara Setahun Ditangani Unit Tipikor, Ini Kata Penyidik
36 Kades Dikukuhkan Lusa, Ini Alasan 15 Kades Tidak Masuk Daftar
Tanah Amblas, 2 Unit Bangunan SMAN 1 Tugala Oyo Terbengkalai Selama 9 Tahun
Proyek SAB Disorot LIRA, Ini Penjelasan Kabid SDACK PUTR Nias Utara
ISZ Kembalikan Rp200 Juta, Koruptor di Disparbud Nias Utara Masih Diburu
Dilimpahkan ke Kejari Gunungsitoli, LIRA Kawal Dugaan Korupsi Proyek Jalan Teolo-Harefa
Mangkir RDP, Inspektorat Diminta Periksa Kasek SMPN 4 Namohalu Esiwa
Berita ini 192 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 21:10 WIB

Diduga Tak Dibelikan Rokok, Seorang Pemuda Bunuh Ayah Kandung di Namohalu Esiwa

Rabu, 10 September 2025 - 08:25 WIB

36 Kades Dikukuhkan Lusa, Ini Alasan 15 Kades Tidak Masuk Daftar

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tanah Amblas, 2 Unit Bangunan SMAN 1 Tugala Oyo Terbengkalai Selama 9 Tahun

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:58 WIB

Proyek SAB Disorot LIRA, Ini Penjelasan Kabid SDACK PUTR Nias Utara

Kamis, 17 Juli 2025 - 08:01 WIB

ISZ Kembalikan Rp200 Juta, Koruptor di Disparbud Nias Utara Masih Diburu

Berita Terbaru

Markas Komando Kepolisian Sektor Hiliduho

Hukum & Kriminal

Penganiayaan di Desa Lolofaoso, Penyidik Tetapkan 2 Tersangka

Selasa, 30 Sep 2025 - 21:01 WIB