LAHOMI – BALUSENIAS.COM
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bukit Sion, Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, ditutup. Dapur Makanan Bergizi Gratis atau MBG itu kabarnya ditutup sementara.
Saat didatangi sejumlah awak media, Dapur MBG yang berlokasi beberapa ratus meter dari Pendopo Bupati Nias Barat, tampak sedang ada perbaikan bangunan. Dinding bagian depan bangunan sedang diplester oleh pekerja.
“Ya pak, sedang direnovasi. Rencananya dua minggu ditutup dulu,” ujar seorang pria bermarga Zendrato yang sedang beristirahat untuk makan siang pada Jumat (26/9/2025).
Koordinator Badan Gizi Nasional Wilayah Kabupaten Nias Barat, Yusminar Santrian Dakhi, tidak berkomentar saat dikonfirmasi hal tersebut.
“Kurang bagus jaringan pak. Di-chat saja pak, jaringan kurang mendukung,” kata wanita tamatan dari SMA Negeri 1 Telukdalam melalui pesan WhatsApp.
Lulusan Program Studi Strata 1 Gizi Institut Kesehatan Sumatera Utara ini tidak lagi menjawab pesan yang dikirim oleh BaluseNias. Saat ditanya berapa penerima manfaat dari dapur MBG Bukit Sion itu, dan tersebar di berapa sekolah atau lokasi.
Demikian juga soal distribusi MBG kepada penerima manfaat selama dua pekan dapur itu ditutup, Yusminar tidak menjawab.
“Bisa saja karena perbaikan fasilitas dapur atau ada kendala lainnya,” ungkap Ketua DPD Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kepulauan Nias, Gunawan Hulu.
LAKI berharap transparansi publik ditunjukkan pengurus Dapur MBG atau pengelola SPPG. Sebab hak masyarakat untuk mengetahui bagaimana dan apa yang terjadi dalam pengelolaan uang rakyat.
“Jangan karena ini program pemerintah pusat, lalu terkesan tertutup,” ujarnya.

Pantauan BaluseNias, ada lima Dapur MBG yang tersebar di Kabupaten Nias Barat. Yakni;
- Dapur Desa Simaeasi, Kecamatan Mandrehe
- Dapur Bukit Sion Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi
- Dapur Desa Aramba, Kecamatan Mandrehe
- Dapur Desa Fadoro Sifulu Banua, Kecamatan Mandrehe Barat
- Dapur Desa Duria, Kecamatan Lolofitu Moi
Total 322 sekolah jenjang TK hingga SMA yang tersebar di delapan kecamatan se-Kabupaten Nias Barat. Terbagi dari 179 berstatus sekolah negeri dan 143 swasta. Jumlah murid mencapai 22.800 orang.
“Jika satu dapur melayani rata-rata 3.000 penerima manfaat, maka dibutuhkan setidaknya delapan Dapur MBG di Nias Barat,” kata Ketua Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) Kepulauan Nias, Agri Helpin Zebua.
Dengan lima dapur yang beroperasi saat ini, LAKI Kepulauan Nias berharap segera dibuka Dapur MBG lainnya. Agar seluruh pelajar bisa menikmati program Pemerintah Pusat dalam pemenuhan gizi anak indonesia, khususnya para pelajar.
“Tapi kelayakan dapur harus dipenuhi sebagaimana peraturan yang ada,” ucap
Helpin Zebua menyinggung Keputusan Kepala BGN Nomor 63 Tahun 2025 Tentang Perubahan Kedua Atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Untuk Program MBG Tahun Anggaran 2025.
“Harus ikuti aturan. Jangan sembarangan membangun Dapur MBG, karena ada aturannya. Tidak hanya soal ruangan dan kebersihan, peralatan dapur yang dipakai pun sudah diatur,” pungkasnya. (Jojor Masihol Marito)