Habis Perpanjangan Waktu, Pengaspalan Rp12,4 Miliar di Tugala Oyo Belum Rampung

- Editor

Rabu, 9 April 2025 - 11:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proyek Peningkatan Struktur dan Kapasitas Ruas Jalan Te'olo-Harefa-Botona'ai di Kecamatan Tugala Oyo. JAMIL MENDROFA/BALUSENIAS.COM

Proyek Peningkatan Struktur dan Kapasitas Ruas Jalan Te'olo-Harefa-Botona'ai di Kecamatan Tugala Oyo. JAMIL MENDROFA/BALUSENIAS.COM

TUGALA OYO – BALUSENIAS.COM

Peningkatan Struktur dan Kapasitas Ruas Jalan Te’olo-Harefa-Botona’ai tak kunjung rampung. Proyek yang dimulai sejak 19 Juni 2024 itu mestinya selesai dalam 180 hari kalender, atau akhir Desember 2024. Namun, perpanjangan waktu hingga 8 April 2025, tak juga selesai.

Proyek bernomor kontrak: 620/06/SP/PPK-1/BM/PUTR/2024 itu mendapat kucuran anggaran senilai Rp12.457.327.000 dari Dana Alokasi Khusus yang dikerjakan CV Utama. Anggaran ditampung pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah Kabupaten Nias Utara.

“Hari ini sudah lewat perpanjangan waktu proyek itu, tapi nyatanya belum juga selesai,” kata B Hulu, Tokoh Masyarakat Kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara pada Rabu, 9 April 2025.

Pria yang biasa disapa Ama Desta ini, menyinggung sejumlah pekerjaan pada proyek tersebut yang dinilai belum tepat. Misalnya, permukaan jalan yang aspalnya sudah amblas di beberapa titik.

Kemudian adanya dek atau tembok penahan tanah yang sudah hampir jebol atau ambruk di boawplank 2.700. Tepatnya di dekat gorong-gorong depan rumah Ama Pendi Gulo di Dusun I RT 3 Desa Harefa.

“Tiga gorong-gorong juga baru selesai dikerjakan kemarin, pas hari terakhir perpanjangan waktu proyek,” ujar dia menyinggung box culvert yang berada di Dusun I RT 3 Desa Harefa.

Tidak itu saja, menurut Ama Desta, pekerjaan pengaspalan tidak sesuai kontrak sepanjang 3.000 meter. “Ini saja belum sampai 2.700 meter,” katanya.

Salah satu dari beberapa titik yang aspalnya amblas meski belum diserahkanterimakan. JAMIL MENDROFA/BALUSENIAS,COM

Mengaku sebagai Humas Kontraktor Pelaksana, Ama Ice Halawa, membenarkan CV Utama diberikan perpanjangan waktu atau addendum sampai 8 April 2025. “Iya, sejak Januari sampai Selasa nanti berakhirnya,” ujarnya kepada BaluseNias di lokasi proyek pada Sabtu, 5 April 2025.

Ama Ice Halawa mengatakan, pihak CV Utama berupaya menyelesaikan pekerjaan pengaspalan hanya sampai 2.700 meter. Untuk pekerjaan yang tampak rusak, akan diperbaiki. Setidaknya sebelum Provisional Hand Over atau PHO (tahap serah terima pekerjaan secara sementara), perbaikan di beberapa bagian akan dikerjakan.

“Ini saja sudah rugi besar kontraktornya. Denda keterlambatan setiap hari sampai Rp12 juta, kalau sampai bulan ini sudah berapa ruginya,” ujarnya.

Tokoh Pemuda Kecamatan Tugala Oyo, Gunawan Hulu, berterimakasih kepada para pihak yang mewujudkan proyek tersebut. Karena perbaikan akses melintasi tiga desa itu, sudah lebih mempermudah mobilisasi masyarakat.

Untuk menuju Kabupaten Nias Barat, akan lebih mudah jika jalan itu sudah mulus seluruhnya. Akses yang baik, juga berimbas peningkatan perekonomian masyarakat. “Kalau jalan sudah bagus, tauke-tauke akan masuk dan harga jual karet, pinang, pisang, padi, dan lainnya naik,” katanya.

Ia berharap baik kontraktor dan Dinas PUTR bisa bersinergi untuk pembangunan yang lebih baik. “Kami harap pembangunan Jembatan Na’ai II di Desa Harefa akan terwujud dalam waktu dekat. Jadi akses semakin mudah menuju Nias Barat dan sebaliknya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nias Utara Calvind Anugerah Zega telah meninjau lokasi proyek pada Selasa, 18 Maret 2025 lalu. Ia bersama sejumlah anggotanya, menemukan beberapa titik yang belum selesai.

Anuar Zega selaku Pejabat Pembuat Komitmen proyek tersebut, menegaskan keterlambatan pekerjaan telah dibahas bersama penyedia jasa yakni CV Utama. Jika komitmen proyek harus selesai pada 8 April 2025 tidak terlaksana, akan ada langkah-langkah tegas yang diambil oleh pihak PUTR. (Jamil Mendrofa)

Komentar

Berita Terkait

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya
Tak Jamin Listrik Selalu Stabil, PLN Area Nias Sediakan Layanan Respon Cepat 123
Dilimpahkan ke Kejari Gunungsitoli, LIRA Kawal Dugaan Korupsi Proyek Jalan Teolo-Harefa
Warga Sebut 14 Tahun Kualitas Air Bersih Buruk, Dewan Singgung Dana Rp35 Miliar
Reses Fatinasa Zalukhu dan Arofao Telambanua, Ini Aspirasi Warga Desa Hilina’a
Mangkir RDP, Inspektorat Diminta Periksa Kasek SMPN 4 Namohalu Esiwa
Diduga Korupsi Rp919 Juta, Kabid di Dinas Pariwisata Nias Utara Ditahan
Cegah Gangguan, PLN ULP Gunungsitoli Lakukan Perintisan Jalur Hiliduho-Alasa
Berita ini 381 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:18 WIB

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Rabu, 25 Juni 2025 - 21:24 WIB

Dilimpahkan ke Kejari Gunungsitoli, LIRA Kawal Dugaan Korupsi Proyek Jalan Teolo-Harefa

Jumat, 20 Juni 2025 - 07:43 WIB

Warga Sebut 14 Tahun Kualitas Air Bersih Buruk, Dewan Singgung Dana Rp35 Miliar

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:08 WIB

Reses Fatinasa Zalukhu dan Arofao Telambanua, Ini Aspirasi Warga Desa Hilina’a

Kamis, 12 Juni 2025 - 21:40 WIB

Mangkir RDP, Inspektorat Diminta Periksa Kasek SMPN 4 Namohalu Esiwa

Berita Terbaru

Mayat korban yang diduga mengakhiri hidupnya sendiri dievakuasi dari dalam kamar oleh pihak keluarga. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Bunuh Diri

Ada Luka Tusuk di Leher, Pria Ini Diduga Akhiri Hidupnya

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:18 WIB

Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani mengguyur perwakilan personel yang menerima kenaikan pangkat sebagai tradisi di tubuh Polri. ISTIMEWA/BALUSENIAS.COM

Polres Nias

45 Personel Polres Nias Naik Pangkat, Ini Namanya

Rabu, 2 Jul 2025 - 14:54 WIB