AFULU – BALUSENIAS.COM
Masyarakat Kepulauan Nias, khususnya warga Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat akan lebih mudah mobilitasnya. Sebab, Jalan Lingkar Nias yang menghubungkan Kecamatan Afulu di Nias Utara dan Kecamatan Sirombu di Nias Barat terus digenjot pembangunannya. Enam unit jembatan pun dibangun di jalan sepanjang 24,4 kilometer tersebut.
Salah satu jembatan yang dibangun adalah Jembatan Idanö Oyo yang melintasi Sungai Oyo. Membentang sepanjang 140 meter, jembatan ini berada di wilayah Desa Faekhuna’a Kecamatan Afulu dan Desa Siwawo di Kecamatan Tugala Oyo.
Proyek pembangunan jalan ini sendiri berupa Multiyears Contract atau kontrak tahun jamak yang dianggarkan dalam APBN senilai Rp321,3 miliar. Dibagi dua tahun anggaran, yakni Rp103 miliar di tahun 2023 dan Rp218,3 miliar untuk tahun 2024.
PT Jaya Kontruksi sebagai pelaksana proyek menandatangani kontrak di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara di Medan pada Selasa, 21 November 2023. Perusahaan ini mengerjakan proyek dari dua arah, yakni Sirombu-Tugala Oyo dan Afulu-Tugala Oyo.
Saat BaluseNias di lokasi pembangunan Jembatan Idanö Oyo, kondisi jembatan sudah hampir tersambung. Jalan pendekat juga sudah selesai. Hanya sambungan antar ruas jembatan yang belum selesai. Setelahnya adalah cor bagian atas jembatan atau pengaspalan.
“Makin baguslah kalau jembatan ini sudah selesai. Bisa lebih cepat ke Sirombu, dan tidak lagi harus naik rakit atau perahu penyeberangan,” ungkap Deserman Telaumbanua, warga Kecamatan Lahewa yang mengaku sudah empat kali ke jembatan tersebut untuk sekedar rekreasi.
Menurut Ama Yeni Zalukhu yang membuka warung di tepi jalan pendekat Jembatan Idanö Oyo, proyek jembatan diperkirakan segera rampung di awal tahun ini. “Bilang orang proyek, dua bulan lagi selesai,” katanya.
Tidak hanya warga setempat, masyarakat luas dari luar Nias Utara dan Nias Barat pun berharap pembangunan Jalan Lingkar Nias segera rampung. Termasuk enam unit jembatannya. Terlebih saat ini, harus membayar Rp50 ribu kepada penyedia rakit atau perahu penyeberangan untuk menyeberangkan sepeda motor.
Belum lagi resiko dihadapi jika tercebur ke sungai. Karena kondisi rakit tanpa pembatas yang dinilai kurang aman. “Kalau sudah selesai, apalagi jembatannya bagus-bagus, tambah lancar perjalanan,” ungkap John Alfranto Harefa, warga Kecamatan Namohalu Esiwa Kabupaten Nias Utara.

Sebelumnya, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu mengaku banyak hal positif akan terjadi dengan terbukanya akses Afulu-Sirombu. Terutama peningkatan interaksi sosial, budaya dan ekonomi antar dua kabupaten,
Dulu masyarakat terpaksa harus memutar jauh lewat jalan lintas tengah Pulau Nias jika hendak pergi atau pulang dari dua wilayah tersebut. Nantinya, warga akan melakukan perjalanan meski bukan karena ada yang penting.
“Nantinya mungkin akan saling mengunjungi karena akses yang terbuka. Penduduk lokal akan bisa berinteraksi, dan dipastikan akan berlanjut dengan saling mengikat hubungan untuk kesejahteraan bersama,” katanya kepada salah satu media.
Kepada media, General Supertintendent PT Jaya Konstruksi, Sunarjo menjelaskan, pekerjaan jalan dan jembatan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Hal sama dikatakan Kepala BBPJN Sumut, Junadi. Ia berhara pekerjaan kontrak akan selesai tepat waktu pada September 2024.
Penelusuran BaluseNias, ruas Sirombu-Afulu meliputi pembukaan jalan baru sepanjang 24,4 km kilometer dengan 6 unit jembatan dengan total panjang 322 meter. Jembatan itu adalah Jembatan Idanö Moro’õ sepanjang 60 meter, Jembatan Idanõ Sirara 5 meter, Jembatan Idanö Gali 1 45 meter, Jembatan Idanö Humene 60 meter, Jembatan Idanö Siduo 12 meter, dan Jembatan Idanö Oyo 140 meter. (Gunawan Hulu)