Dua Pelaku Sudah Ditangkap dan Ditahan
GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.Com
Pembunuhan Melinda Zidömi (24), mengundang tanggapan dan prihatin dari sejumlah tokoh Kepulauan Nias. Peristiwa yang merenggut nyawa Hamba TUHAN yang melayani di GKII Sungai Baung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan itu juga jadi perhatian khusus Himpunan Masyarakat Nias Indonesian atau Himni.
Salah satunya adalah Mayor Jenderal (Purnawirawan) TNI Christian Zebua. Tokoh perjuangan pemekaran Provinsi Kepulauan Nias ini mengaku langsung berkomunikasi dengan DPD Himni Provinsi Sumatera Selatan. Mengingatkan untuk mengikuti perkembangan kasus pembunuhan tersebut.
“Setelah saya dengar kejadian ini, maka saya langsung menelpon pimpinan DPD Himni yang ada di Sumatra Selatan. Agar diurus kepastian hukum terkait persoalan ini,” kata Christian saat dijumpai di Afilaza, Kamis 28/3/2019.
Hal yang sama dikatakan Ketua DPD Himni Sumsel, Nahubi Hia. Siang tadi, pihaknya telah mengadakan pertemuan bersama para warga Sumatera Selatan yang berasal dari Kepulauan Nias. “Sore ini kita menghadap Kapolda Sumatra Selatan, sekaligus meminta klarifikasi apa tindakan yang dilakukan tentang hal ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jenazah Melinda Zidömi telah tiba di rumah duka di Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan. “Dari Sumatera Selatan atau Palembang naik ambulans sampai ke padang. Setelah itu naik speedboat (kapal cepat) selama empat jam sampai ke Pulau Batu, tempat kediaman Melinda Zidömi,” kata Nahubi Hia melalui telepon seluler.
Kabar terbaru, pelaku pembunuhan dan perkosaan calon pendeta Melinda Zidomi akhirnya berhasil diringkus petugas. Yaitu, Nang dan Han yang ditangkap pada Rabu malam tadi. Kedua pelaku pembunuhan dan perkosaan itua adalah pekerja perkebunan PT PSM yang berada di Dusun Sungai Baung, Desa Bukit Baru Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI. Lokasi ditemukannya jasad korban.
Baik Melinda Zidomi maupun kedua pelaku sama-sama tinggal di perumahan pekerja Perkebunan PT PSM tersebut. Diduga kejadian dipicu korban menolak cinta salah seorang pelaku.
Dari keterangan Polisi, kejadian berawal saat korban bersama NT (11) berangkat dari Divisi 4. Dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna Hitam lis merah menuju ke Pasar Jeti sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian keduanya hendak kembali ke Camp di Divisi 4. Namun sebelum sampai di tujuan, tepatnya di Divisi 3, korban diadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan batang kayu balok. Korban pun memutuskan untuk berhenti dan saat berhenti itulah korban dihampiri oleh diduga dua orang pelaku.
“Pelakunya memiliki ciri-ciri berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 centimeter, menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah. Diduga kain sarung warna hitam sebagai penutup wajah,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Komisaris Besar Polisi Supriadi.
Korban Melinda Zidomi dan NT langsung diseret pelaku ke dalam kebun sawit. Dan keduanya dicekik dan tangan diikat menggunakan karet bekas ban dalam motor. Korban NT, pingsan dan dibuang di semak-semak areal perkebunan sawit. Sedangkan korban Melinda Zidomi dicekik hingga meninggal. Kemudian mayatnya diseret dan dibuang dari lokasi pembunuhan sekitar 100 meter. Sementara NT berhasil bangkit dan menyelamatkan diri.
NT kemudian ditemukan pekerja perkebunan PT SMP, Dodi, pada Senin (25/3/2019). “Si anak selamat dan berlari mengabari kalau ada yang mencegat,” kata Dodi, sebagaimana dikutip dari Tribun Sumsel. (Edward Lahagu)