GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Dua politisi yang duduk di Gedung DPRD Kota Gunungsitoli melaksanakan serap aspirasi atau reses di Desa Hilina’a, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli pada Kamis, 19 Juni 2025. Sejumlah aspirasi disampaikan perwakilan sekitar 250 warga yang hadir pada Reses Masa Sidang II DPRD Kota Gunungsitoli itu.
Aspirasi dalam berbagai bidang yang menjadi kebutuhan masyarakat itu, disampaikan kepada Fatinasa Zalukhu dan Arofao Telaumbanua. Reses digelar di Balai Pertemuan Umum Desa Hilina’a, Jalan BPU Nomor 4 Dusun II Desa Hilina’a.
Tanobadodo Zebua yang adalah Pengurus Badan Permusyawaratan Desa Hilina’a, bangga desanya dipilih sebagai lokasi reses. Ia mengutamakan kelayakan akses di desanya. Karena anggaran desa tidak mencukupi untuk mengatasi.
Jalan dari arah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Gunungsitoli di Jalan Dolok Martimbang memang sudah diaspal. Namun dari wilayah Dusun 1 masih tampak rusak. Hal yang sama disampaikan untuk ruas jalan dari simpang Gereja BNKP ke arah Desa Onowaembo menuju Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa yang dinilai sangat tidak layak.
“Sudah ditinjau beberapa kali dari pemko (Pemerintah Kota Gunungsitoli), tapi sampai sekarang sangat tidak layak dilintasi,” katanya dengan berharap aspirasi bisa diteruskan oleh dewan dan bisa terwujud agar pembangunan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Penjabat Kepala Desa Hilina’a, Trisman Harefa mengajak warga untuk menyampaikan aspirasi. Ia sendiri menyinggung jalan yang belum diaspal di SD Negeri 070989 Hilina’a. “Hibahnya (lahan untuk jalan) sudah, tinggal bagaimana eksekusinya. Kalau bisa terlaksana di tahun 2026,” katanya.

Menurut Amosi Zebua alias Ama Irman, air dari PDAM Tirta Nadi tidak pernah bersih selama 14 tahun ini. “Silahkan lihat di rumahku. Sudah berapa kali ada petugas datang dari PDAM Tirta Nadi, tapi tidak ada perubahan,” ungkapnya.
Soal air bersih, sebelumnya telah disampaikan Yustinus Zebua alias Ama Ferdinan. Ia menyarankan agar PDAM Tirta Nadi yang saat ini merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Nias, diambil alih oleh Pemko Gunungsitoli.
Ia juga menyoroti pemeriksaan lansia, anak balita dan ibu hamil yang setiap bulan dilakukan oleh Puskesmas Gunungsitoli. Karena tidak ada obat yang diberikan kepada mereka yang diperiksa kesehatannya.
“Apakah tidak ada pemberian obat? Sudah tahu penyakitnya, tapi tidak ada obatnya. Kami ada ribuan, tapi yang hadir paling puluhan karena tahu tidak ada obat,” ujarnya di reses yang dihadiri Bintara Pembina Desa Koramil 0213-01 Gunungsitoli, Sersan Kepala Purnama P Zebua.
Mengaku banyak meraih suara di Desa Hilina’a, Fatinasa Zalukhu menegaskan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat itu agar terealisasi di tahun 2026. Efesiensi anggaran oleh pemerintah pusat, mengharuskan pemerintah daerah mengurangi anggaran secara signifikan.
“Aspirasi akan kita perjuangkan di tahun depan. Maklumi dulu di tahun 2025 ini, karena banyak pemotongan anggaran dari pusat,” ujar Politisi Partai Golkar ini.
“Maksud hati ingin memeluk gunung, apadaya tangan tak sampai. Kita terus berjuang,” imbuhnya.
Ia mengatakan, reses diadakan untuk mendengar aspirasi masyarakat kemudian diteruskan jadi program ke depan. Dewan harus melihat langsung kondisi sebenarnya.
“Kalau tak turun langsung, kurang bagus. Jangan sampai desa ini ketinggalan, di sini tinggal sedikit kurangnya. Dibanding desa lain yang masih banyak kekurangan,” ujar Fatinasa Zalukhu.

Arofao Telaumbanua yang adalah Politisi Partai NasDem, berjanji akan membawa seluruh aspirasi untuk dibahas bersama Pemko Gunungsitoli dan dimasukkan dalam APBD tahun 2026. “Tugas kami untuk menjemput aspirasi masyarakat dalam segala bidang yang bisa kami suarakan. Kami sudah berjanji menjadi perpanjangan tangan masyarakat,” tegasnya.
Dikatakannya, situasi negara saat ini sedang melaksanakan efesiensi. Salah satunya, karena ada program Makan Bergizi Gratis dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Kami 11 orang dari Dapil 1, dan kami berdua akan bekerja keras untuk sampaikan ke pemko. Apalagi ada Ama Yorien, (suami Fatinasa Zalukhu) sebagai orang kedua di pemerintah. Tidak ada keraguan, aspirasi bisa terwujud,” ujarnya.
Selain infrastruktur jalan, air bersih dan kesehatan, sejumlah aspirasi lain muncul dari warga Desa Hilina’a yang disampaikan 11 orang sebagai perwakilan.
Mantan Kepala Desa Hilina’a, Donisi Bazisokhi Zebua, ikut juga bersuara. Ia meminta, Pemko Gunungsitoli tidak membiarkan aspirasi masyarakat menunggu anggaran dari Dana Desa. Ia berharap efesiensi anggaran tidak menjadi alasan, karena untuk kepentingan masyarakat.
Terlebih, Hilina’a adalah desa di mana pasangan Sowa’a Laoli dan Martinus Lase menang. “Tolong sampaikan, kami akan bangga jika ada perhatian pemerintah. Kami harap jangan sia-sia reses ini. Biar satu atau dua saja aspirasi terwujud, kami sudah senang,” katanya.
Reses dihadiri perwakilan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah. Antara lain, Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan Dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, Dinas Perundistrian Dan Koperasi UKM, Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman, Sekretariat DPRD, serta Pemerintah Kecamatan Gunungsitoli. (Avril Laoli)