GUNUNGSITOLI – BALUSENIAS.COM
Jalan poros Kota Gunungsitoli menuju ibukota Kabupaten Nias Utara di Lotu, bak kubangan kerbau belakangan ini. Curah hujan yang tinggi, membuat lubang-lubang besar di jalan itu digenangi air. Para pengguna jalan pun mengeluh.
“Sampai kapan begini? Sudah banyak yang jatuh di lumpur, karena lubang-lubangnya banyak yang dalam,” kata Wismar Anwar Harefa, warga Desa Namohalu Kecamatan Namohalu Esiwa, saat melintas pada Kamis, 13 Maret 2025.
Ruas Afia-Tuhemberua dinilai paling parah dari 15 kilometer yang rusak. Khususnya di wilayah Dusun 4 Desa Hilihao, Kecamatan Gunungsitoli menuju Desa Olora di Kecamatan Gunungsitoli Utara. Belasan titik jalan yang rusak, menciptakan lubang dengan kedalaman 10 centimeter hingga 50 centimeter.
Sekretaris Koordinator Wilayah Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Kepulauan Nias, Asali Lase, berharap para pemangku kebijakan harus merespon cepat. Ruas jalan itu berstatus jalan provinsi di bawah pengawasan Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Gunungsitoli.
“Setiap melintas, para supir angkot, anak sekolah, mahasiswa, ASN, masyarakat luas, menangis. Ini satu-satunya jalan penghubung ke 120 desa dan delapan kecamatan di Nias Utara. Kalau harus memutar, sangat jauh,” katanya.

Asali Lase meminta pihak UPT Gunungsitoli segera bergerak. Agar Jalan Yos Sudarso Ujung yang lebih dikenal dengan nama Gumbu Moawo-Falo itu segera diperbaiki.
Sejumlah warga menyebut, ada aktivitas perbaikan jalan pada lusa lalu. Satu unit traktor milik UPT Gunungsitoli sedang meratakan permukaan jalan. Hasilnya, sekitar 100 meter dari ujung aspal tampak diratakan tanahnya.
“Kami agak lega. Tapi cuma segitu (100 meter). Kalau bisa lubang lainnya juga ditutup. Jangan cuma karena kemarin mau datang pak gubernur (Bobby Afif Nasution). Rombongan gubernur pulang, traktornya juga pulang,” ujar Rahmat Halawa, 52 tahun.
Pantauan BaluseNias, traktor dimaksud terparkir di Desa Moawo yang bersebelahan dengan Gedung BNPB. Ketika hendak dikonfirmasi, Kepala UPT Gunungsitoli Dadang Irwansyah, belum dapat ditemui.
Menurut staf UPT Gunungsitoli, Fasa’aro Zendrato, kegiatan itu merupakan pekerjaan pemerataan jalan berlubang dan bergelombang. Akan terus dilakukan untuk kelancaran pengguna jalan yang melintas.
Ia mengatakan, perbaikan jalan itu tidak ada kaitan dengan kedatangan gubernur. Alasan terhenti, karena wheeldozer mengalami kebocoran ban. Sehingga alat berat itu dikembalikan ke parkir peralatan di Desa Moawo.
“Kalau kebocoran ban sudah diperbaiki, kegiatan akan dilanjutkan kembali,” jelasnya saat ditemui di Kantor UPT Gunungsitoli, Jalan Sudirman Nomor 6, Kota Gunungsitoli. (Jamil Mendrofa)