Temui Firman Jaya Daeli, 5 Mahasiswa IPB Asal Nias Utara Curhat Soal Uang Kuliah

- Editor

Minggu, 5 Agustus 2018 - 23:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berharap Dapat Perhatian dan Bantuan Pemerintah Daerah

JAKARTA – BALUSENIAS.COM
Lima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor menemui Firman Jaya Daeli, Tokoh Masyarakat Kepulauan Nias yang berdomisili di Jakarta. Kedatangan mereka untuk mencurahkan isi hati, atas kondisi mereka yang menuntut ilmu jauh dari kampung halaman. Salah satunya, harapan untuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah asal mereka, yakni Pemerintah Kabupaten Nias Utara.

Kelima mahasiswa tersebut saat ini duduk di Semester 8. Pertemuan yang berlangsung di Plaza Senayan Jakarta, Jumat (4/8/2018) itu, dilakukan sekitar dua jam dan difasilitasi oleh Waoli Lase. Para mahasiswa menyampaikan pemikiran dan aspirasi mengenai kualitas dan kelanjutan studi perkuliahan mereka.

Pertama adalah Dwi Setia Murni Zalukhu yang kuliah di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan. Kedua, Bestarina Zega yang mengambil studi di Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ketiga, Putri Idam Wati Hulu di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen.

Keempat, Yustani Zai berkuliah di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Terakhir, Merni Arni Harefa yang mengambil jurusan di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia.

Diungkapkan Merni Arni Harefa yang berasal dari Kecamatan Lotu, pertemuan mereka dengan Firman Jaya Daeli untuk menyampaikan kondisi dan keadaan perkuliahan saat ini. Terutama soal adanya tunggakan pembayaran Uang Kuliah Tunggal atau UKT.

“Uang UKT itu persemester, dan setiap mahasiswa beda-beda,” katanya melalui pesan di media sosial, Sabtu (5/8/2018) tengah malam tadi.

Merni menambahkan, mereka masuk kuliah di IPB melalui Program Beasiswa Pemerintah Kabupaten Nias Utara. Diakuinya, Firman Jaya Daeli langsung menghubungi Bupati Nias Utara di saat pertemuan itu. Bupati merespon dengan mengatakan untuk berusaha. “Solusinya cuman disuruh berusaha,” ucapnya.

Menurut Merni, ada Memorandum Of Understanding atau Nota Kesepahaman mereka dengan Pemkab Nias Utara dalam menjalani studi sebagai mahasiswa di IPB. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian dan solusi terhadap mereka yang berstatus mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah (BUD) itu.

“Supaya nanti ketika kami sudah lulus dari IPB ini, kami juga bisa berkontribusi. Dan ikut ambil bagian dalam membangun Nias Utara sesuai keahlian kami masing-masing,” tegasnya.

Saat dihubungi melalui pesan singkat, Firman Jaya Daeli mengaku bangga ditemui para mahasiwa itu. Ada puluhan mahasiswa asal Kepulauan Nias yang sedang menempuh atau menyelesaikan studi untuk Sarjana (Strata 1), Magister (Strata 2) dan Program Doktoral (Strata 3) di IPB. Hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi Firman Jaya Daeli sebagai masyarakat Kepulauan Nias.

“Karena keberadaan dan keberhasilan mahasiswa semakin memaknai peningkatan kualitas manusia. Dan menandai persiapan sumber daya manusia dalam rangka percepatan peningkatan kemajuan masyarakat dan pembangunan daerah,” ujar pria yang pernah duduk sebagai Anggota Komisi II DPR RI ini.

Firman Jaya Daeli yang ikut merumuskan Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi ini menjelaskan, Negara melalui melalui pemerintah memanggil setiap anak bangsa. Untuk ikut bertanggungjawab mendorong dan mendukung niat tulus atau kemauan kuat dari kader kader bangsa. Termasuk bagi mereka yang sedang kuliah berprestasi atas pergumulan serius dalam melanjutkan studi.

Oleh karena itu, ia menyampaikan berbagai pilihan dan jalan keluar untuk mengatasi atau menyelesaikan dinamika yang ada.

“Bahkan saya telah berkomunikasi secara langsung dengan Bupati Nias Utara (Ingati M Nazara) terkait hal ini (masalah kelima mahasiswa IPB). Kita optimis dan berharap, senantiasa kita bersama menemukan jalan keluar terbaik,” pungkas pria yang juga ikut merumuskan UU Polri ini. (Efarius Zebua)

Komentar

Berita Terkait

Dituding Ada P3K Pakai Data Palsu, Ini Jawaban Kasek SDN Mbombolakha Siofabanua
Banyak Kasus Keracunan MBG, SPPG Simaeasi Pastikan Penuhi Syarat BGN
Diduga Tak Dibelikan Rokok, Seorang Pemuda Bunuh Ayah Kandung di Namohalu Esiwa
Dugaan Korupsi di Desa Ononazara Setahun Ditangani Unit Tipikor, Ini Kata Penyidik
Dapur MBG di Lahomi Ditutup Sementara, Apa Alasannya?
36 Kades Dikukuhkan Lusa, Ini Alasan 15 Kades Tidak Masuk Daftar
Dugaan Korupsi Dana BOSP SMPN 1 Lolofitu Moi Rp500 Juta Lebih, Jaksa: Sudah Ditangani Pidsus
Jurnalis dan Aktivis Tanya Dana BOSP, Kasek SMPN 1 Mandrehe Tanya Izin Dari Disdik
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 19:32 WIB

Dituding Ada P3K Pakai Data Palsu, Ini Jawaban Kasek SDN Mbombolakha Siofabanua

Minggu, 28 September 2025 - 12:11 WIB

Banyak Kasus Keracunan MBG, SPPG Simaeasi Pastikan Penuhi Syarat BGN

Sabtu, 27 September 2025 - 21:10 WIB

Diduga Tak Dibelikan Rokok, Seorang Pemuda Bunuh Ayah Kandung di Namohalu Esiwa

Jumat, 26 September 2025 - 22:50 WIB

Dapur MBG di Lahomi Ditutup Sementara, Apa Alasannya?

Rabu, 10 September 2025 - 08:25 WIB

36 Kades Dikukuhkan Lusa, Ini Alasan 15 Kades Tidak Masuk Daftar

Berita Terbaru

Markas Komando Kepolisian Sektor Hiliduho

Hukum & Kriminal

Penganiayaan di Desa Lolofaoso, Penyidik Tetapkan 2 Tersangka

Selasa, 30 Sep 2025 - 21:01 WIB